Salah satu cara membudidayakan vanili adalah dengan menggunakan teknik setek pada tanaman. Perbanyakan benih vanili dengan setek meliputi pengambilan bahan tanam (setek), waktu pengambilan setek, perlakuan setek sebelum penyemaian, dan persemaian. Pada artikel ini akan berfokus membahas mengenai Langkah pengambilan bahan tanam (setek) dan waktu pengambilannya sesuai pedoman produksi dari Kementan.
Pertama, pengambilan setek pertama dilakukan pada umur ≥ 1 tahun, dengan cara memotong sulur pada awal musim penghujan. Pengambilan sulur dan pemotongan setek dengan menggunakan pisau curter yang tajam, apabila pemotongan menggunakan gunting dikhawatirkan jaringan sulur atau setek akan rusak. Pada umumnya setiap tanaman yang diambil mempunyai satu sulur dengan panjang sulur ± 2 m (10 – 15 ruas), sehingga dapat diperoleh 2 setek panjang, dengan masing-masing 5 – 7 ruas atau setek pendek satu ruas berdaun tunggal (satu daun) yang disemaikan terlebih dahulu. Pengambilan setek selanjutnya dilakukan dengan interval 4 – 6 bulan.
Read more ...Kopi Robusta merupakan salah satu varietas kopi yang banyak dibudidayakan oleh petani di dataran menengah sampai rendah. Pada tahun 2021, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan telah melepas klon kopi Kobura 1, Kobura 2 dan Kobura 3.
Ketiga klon kopi ini memiliki cita rasa yang nikmat dengan kategori Very good-Excellent. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji mutu citarasa berdasarkan olah natural yang mengacu pada protokol SCAA. Masing-masing klon memiliki karakter fragrance/aroma dan spesifikasi tersendiri.
Kobura 1 memiliki ciri morfologi dan penanda molekuler yang spesifik. Kobura 1 memiliki cabang yang lentur dan menjuntai serta daun berwarna hijau muda. Buahnya berukuran sedang serta bentuk buah dan bijinya bulat, lonjong dan bulat telur terbalik. Diskus buahnya besar dan rata. Kobura seri 1 mempunyai potensi produksi 1,47-2,76 ton/ha dan mempunyai rasa yang sangat enak (skor 84,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun.
Kopi Kobura 2 mempunyai ciri-ciri morfologi dan penanda molekuler yaitu lentur, pola percabangan menjuntai, dan warna daun hijau muda. Buahnya berukuran sedang. Bentuk buah dan bijinya masing-masing bulat, lonjong, dan bulat telur serta memiliki diskus buah kecil menonjol. Kobura seri 2 mempunyai potensi produksi 1,28 hingga 1,83 ton/ha dan citarasa unggul (skor 88,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun.
Kopi Kobura 3 memiliki ciri morfologi seperti ranting yang lembut dan menjuntai. Kobura 3 memiliki daun berwarna coklat. Buah klon Kobura 3 memiliki ukuran cukup kecil, dibanding Kobura 1 dan Kobura 2. Bentuk buah dan biji klon Kobura 1, Kobura 2 dan Kobura 3 masing-masing berbentuk bulat, lonjong, dan bulat telur terbalik. Diskus buah Kobura 3 berukuran kecil dan menonjol. Kobura seri 3 mempunyai potensi produksi 1,08 hingga 1,90 ton/ha dan citarasa unggul (skor 86,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun. (Frm)
Bagi Indonesia minyak kepala sawit merupakan komoditas penting. Komoditi ini mampu menghasilkan [ ... ]
Read more...Varietas bina adalah varietas yang secara resmi telah disahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri [ ... ]
Read more...DxP PPKS 718 adalah salah satu varietas unggul milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Salah [ ... ]
Read more...