Benih Perkebunan

Ciri-Ciri dan Bagaimana Cara Mendapatkan Benih Kelapa Genjah Entog Kebumen (GEK) yang Asli?

 

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, sehingga memiliki garis pantai yang tersebar dari Aceh sampai Papua, tempat tumbuhnya tanaman kelapa. Tanaman kelapa terdiri atas dua macam, yaitu Kelapa Dalam dan Kelapa Genjah. Perbedaan yang mencolok antara Kelapa Dalam dan Kelapa Genjah adalah Kelapa Genjah memiliki ciri khas berbatang pendek.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pada kegiatan peninjauan persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Agustus 2022 menjelaskan bahwa pengembangan kelapa genjah merupakan program yang diperintahkan Presiden Joko Widodo sebagai upaya memperkuat sektor pertanian menghadapi krisis pangan global sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengembangkan ekonomi wilayah.

Salah satu primadona Kelapa Genjah di Indonesia saat ini adalah Kelapa Genjah Entog Kebumen atau yang lebih dikenal dengan GEK. Kelapa Genjah yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian pada Tahun 2019 ini, awalnya berasal dari beberapa batang plasma nutfah kelapa yang ditanam di pabrik minyak kelapa Nabatiyasa pada Tahun 1950, kemudian oleh masyarakat sekitar ditanam dan dikembangkan di pekarangan.

Menurut Prof. Hengky Novarianto, peneliti Balit Palma, Kelapa Genjah Entog Kebumen ini memiliki ciri khas khusus yaitu buahnya paling besar di antara Kelapa Genjah lain di Indonesia. Keunggulan lain buahnya yang bulat eksotis berjumlah banyak per tandan, batangnya pendek dan kekar, serta cepat berbuah. Pada saat melakukan penetapan BPT GEK di Kebumen akhir Juli 2022, hal yang menakjubkan adalah ditemukannya pohon-pohon GEK yang masih berbuah lebat dan tetap berbatang pendek, meskipun umurnya mencapai 40 tahun. Jika dibandingkan dengan Kelapa Dalam, umur 40 tahun bisa mencapai puluhan meter, sedangkan GEK hanya mencapai sekitar 10 meter.

Pelepasan GEK sebagai varietas unggul nasional dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Khairin, salah seorang petani GEK menuturkan kepada petugas teknis GEK, sebelum dtetapkan sebagai varietas unggul buahnya dijual hanya seharga Rp700 – Rp1.500 per butir, sedangkan saat ini petani bisa menjual bibit GEK seharga Rp10.000 – Rp15.000 per bibit.

Nama GEK yang kesohor dan menasional, menyebabkan banyak oknum yang memanfaatkan ketidak tahuan konsumen untuk menjual bibit palsu. Untuk membedakan bibit GEK dengan bibit kelapa lain, secara kasat mata ciri-ciri bibit GEK sebagai berikut :

A.  Ciri buah atau benih dalam bentuk butiran.

1.       Buah berukuran besar, bulat, dan ditandai dengan salah satu bagian buah memiliki sisi lebar,

2.      Warna coklat gelap,

3.      Ujung pangkal buah keluar tunas lunak.

B.   Benih siap salur/kitri/bibit kelapa tanpa polibeg atau menggunakan polibeg

1.      Daun berwarna hijau cerah,

2.      Pecah daun dari tunas tidak tinggi, hal ini menunjukkan sifat genjah yaitu cepat berbuah.

Untuk tanaman GEK yang dewasa, morfologi batangnya dari bawah ke atas derdiameter kecil, tidak memiliki bol, dari atas sampai bawah rata. Pelepahnya cenderung pendek dan kaku dan buahnya besar seperti Kelapa Dalam. 

Benih Kelapa Genjah Entog Kebumen yang asli utamanya adalah benih tersebut sudah harus disertifikasi, ditandai dengan adanya label biru ditempelkan pada benih. Untuk mendapatkan benih GEK asli bisa dengan cara menghubungi UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih  (BPSB) Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, atau penangkar resmi di Kabupaten Kebumen, salah satunya yang berada di Desa Bojongsari. Yang harus diwaspadai adalah para penangkar yang menjual benihnya secara online, tanpa ada label biru kecil kemungkinan benih yang dijual tersebut adalah benih asli. (Umi Fadlillah, S.P., M.Si.)