JR 01, JR 02, JR 03: Klon Tebu untuk Kembangkan KTG Produksi Tinggi
Tebu Klon Bululawang telah lama menjadi kesukaan petani karena rendemennya yang tinggi. Hanya saja tebu jenis ini merupakan jenis tebu dengan tipe kemasakan akhir. Sehingga perlu dikombinasikan klon lain yang memiliki produksi tinggi namun memiliki sifat kemasakan awal dan tengah.
Kabar baiknya datang dari PTPN X. Pasalnya perusahaan milik negara tersebut telah melepas 3 klon unggu tebul yakni JR 01, JR 02 dan JR 03. Adapun ketiga jenis tebu unggul ini diperoleh dari hasil eksplorasi dan penelitian yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010.
Dari hasil evaluasi di lapangan sejumlah wilayah seperti kebun produksi PG dan kebun raskyuat di PG Pesantren baru, PG Ngadiredjo, PG Gompol dan PG Watotetoelis diperoleh hasil yang menarik. Rendemen yang dicapai JR 01 sebesar 11 % dengan produksi hablur hingga di atas 160,42 kuintal per ha, bahkan di untuk ratoon cane masih diperoleh rendemen 10,7 % dengan hablur 178,69 kuintal/ha.
Gambar. Tampilan Fisik JR 01, JR 02, JR 03
Sementara JR 02 rendemen yang dicapai bisa mencapai 11,5 % namun dengan rata-rata 9,20 % dari hasil percobaan mutlilokasi. Sementara produksi hablur bisa mencapai 130 kuintal/ha atau dengan rata-rata 105 kuintal/ha, sementara untuk ratoon cane bisa mencapai 176,2 kuintal/ha.
Lalu untuk JR 03, rendemen rata-rata bisa mencapai 9,45 % dengan potensi tertinggi yang dicapai 11,20 %, sementara hablur gula mencapai 123,48 kuintal/ha dengan rata-rata 100 kuintal/ha, sementara untuk ratoon cane produksi hablur mencapai 144,48 kuintal/ha.
Klon JR 01 memiliki kerapatan batang sedang yakni rata-rata 9,3 batang per meter, daimater sedang ( 28 mm) dengan kategori kemasakan awal hingga tengah (Mei- Agustus). Lalu klon JR 02 memiliki kerapatan batang tinggi yakni 11,1 per meter, diameter batang sedang sekitar 26 mm dengan kategori kemasakan tengah (Juli- Agustus). Sedangkan JR 03 memiliki kerapatan batang sedang 8,7 per meter, diameter batang besar 31 mm dengan kategori kemasakan tengah (Juli- Agustus).
Ketiga klon ini layak dikembangkan untuk perkebunan rakyat dan dikombinasikan dengan jenis Bululawang dengan tipe kemasakan akhir. Sehingga dengan adanya perpaduan tersebut maka produktivitas tebu rakyat dapat ditingkatkan.