Ada ratusan varietas unggul yang telah dirilis, namun tidak semua digunakan secara luas. Setidaknya ada beberapa benih unggul yang masyarakat cukup kenal dan gunakan secara luas. Mau tahu apa itu varietas most wanted untuk komoditas perkebunan?

Berdasarkan pantuan pasar benih ada beberapa varietas yang sangat masyarakat sukai khususnya untuk kelapa sawit, kakao, kopi dan tebu.

Untuk kelapa sawit untuk petani sangat mengenal dan menyukai varietas asal Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Ada beberapa jenis yang petani sering sebutkan di media social maupun dalam berbagai grup pekebun yakni D x P Simalungun, D x P 540 dan D x P 239. Ketiga varietas ini sudah menjadi jenis yang menyebar dari mulut ke mulut. Hanya saja, para oknum memanfaatkan popularitas benih unggul ini untuk memalsukan kecambah palsu dengan nama varietas ini.

Untuk kakao, klon yang menjadi most wanted adalah MCC 01 dan MCC 02 menggantikan Sulawesi 1 dan Sulawesi 2  yang sempat populer pada era Gernas Kakao. Hal membuat klon ini viral tidak lain potensi hasil yang cukup luar biasa, yakni produksi tinggi, berbuah cepat dan ukuran biji yang cukup besar, rata-rata di atas 1 gram per biji.

Untuk kopi arabika yang menjadi idola petani adalah jenis Sigararutang. Pekebu kopi di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Sulawesi Barat telah menggunakan varietas ini secara luas. Sekaligus mulai menggeser posisi Lini S-795, varietas lama yang sudah ditanam secara luas. Keunggulan varietas ini yang menjadikannya viral karena dikenal dengan sebutan kopi ateng, produksi tinggi dan cita rasa cukup baik. Beberapa petani yang menanam kopi ini berhasil memenangkan kontes cita rasa kopi berskala internasional.

Untuk tebu, hingga saat ini belum ada yang bisa menggeser varietas gaek Bululawan. Petani menyukai tebu unggul ini karena bobotnya relatif lebih baik dari  varietas lain. Anakannya lebih banyak. Meskipun belakangan diketahui Bululawang rawan terkena luka api namun tetap saja petani masih menjadikan varietas ini sebagai most wanted.