Kopi Robusta merupakan salah satu varietas kopi yang banyak dibudidayakan oleh petani di dataran menengah sampai rendah. Pada tahun 2021, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan telah melepas klon kopi Kobura 1, Kobura 2 dan Kobura 3.
Ketiga klon kopi ini memiliki cita rasa yang nikmat dengan kategori Very good-Excellent. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji mutu citarasa berdasarkan olah natural yang mengacu pada protokol SCAA. Masing-masing klon memiliki karakter fragrance/aroma dan spesifikasi tersendiri.
Kobura 1 memiliki ciri morfologi dan penanda molekuler yang spesifik. Kobura 1 memiliki cabang yang lentur dan menjuntai serta daun berwarna hijau muda. Buahnya berukuran sedang serta bentuk buah dan bijinya bulat, lonjong dan bulat telur terbalik. Diskus buahnya besar dan rata. Kobura seri 1 mempunyai potensi produksi 1,47-2,76 ton/ha dan mempunyai rasa yang sangat enak (skor 84,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun.
Kopi Kobura 2 mempunyai ciri-ciri morfologi dan penanda molekuler yaitu lentur, pola percabangan menjuntai, dan warna daun hijau muda. Buahnya berukuran sedang. Bentuk buah dan bijinya masing-masing bulat, lonjong, dan bulat telur serta memiliki diskus buah kecil menonjol. Kobura seri 2 mempunyai potensi produksi 1,28 hingga 1,83 ton/ha dan citarasa unggul (skor 88,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun.
Kopi Kobura 3 memiliki ciri morfologi seperti ranting yang lembut dan menjuntai. Kobura 3 memiliki daun berwarna coklat. Buah klon Kobura 3 memiliki ukuran cukup kecil, dibanding Kobura 1 dan Kobura 2. Bentuk buah dan biji klon Kobura 1, Kobura 2 dan Kobura 3 masing-masing berbentuk bulat, lonjong, dan bulat telur terbalik. Diskus buah Kobura 3 berukuran kecil dan menonjol. Kobura seri 3 mempunyai potensi produksi 1,08 hingga 1,90 ton/ha dan citarasa unggul (skor 86,00). Klon ini juga menunjukkan ketahanan terhadap hama penggerek buah kopi (PBKo) dan karat daun. (Frm)
Proses pembudidayaan tanaman sagu melewati beberapa tahapan. Penyiapan anakan sagu merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan ketika kita ingin membuat memproduksi benih tanaman ini. Langkah-langkah yang tepat perlu dilakukan agar dapat menghasilkan benih yang berkualitas unggul. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyiapan anakan sagu ini.
Anakan sagu yang diambil untuk bahan tanaman haruslah yang telah matang. Anakan sagu ini biasanya dapat dijumpai pada kebun yang telah dipanen dua hingga tiga kali dari rumpun induknya. Anakan sagu diambil dari anakan yang tumbuh, tidak menempel pada batang induk. Selanjutnya, cara pengambilan anakan sagu yang tepat dari induknya yaitu sebagai berikut.
Pertama, bersihkan rumpun tanaman sagu dari gulma dan sampah lalu pilihlah anakan sagu yang masih kecil dan tumbuh baik. Berat anakan sagu yang ideal adalah 2 s.d 5 kg. Usahakan keadaan anakan sehat, memiliki jumlah akar yang banyak, memiliki tempat penyimpanan bahan makanan (banir) berwarna merah dan keras. Selain itu, utamakan anakan yang memiliki perakaran berbentuk “L” agar persentase hidup lebih tinggi.
Kemudian, pemisahan anakan dari pohon induknya biasanya dilakukan melalui pemotongan pada daerah leher yang berkayu (keras), akar-akar disekitar banir (cadangan makanan) mirip akar keras dan akar dipangkas hingga 10 cm dan pelepah dipotong hingga 30 s.d 40 cm. Bagian banir yang telah keras dipotong dengan menggunakan dodos (sekop dibuat khusus dari besi lempeng tebal) secara hati-hati jangan sampai melukai tanamann induk. Apabila tanaman induk terluka dapat menyebabkan tanaman terserang hama dan penyakit.
Banir yang telah dipotong, selanjutnya dibersihkan dari tanah yang masih menempel. Selanjutnya, bagian banir yang terpotong dioles dengan tar. Banir yang telah dioles dengan tar sudah siap untuk disemaikan. (Frm)
Bagi Indonesia minyak kepala sawit merupakan komoditas penting. Komoditi ini mampu menghasilkan [ ... ]
Read more...Varietas bina adalah varietas yang secara resmi telah disahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri [ ... ]
Read more...DxP PPKS 718 adalah salah satu varietas unggul milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Salah [ ... ]
Read more...